Kita ga boleh seegois itu


Dahulu aku selalu mencoba untuk mencerminkan kepribadian ku pada mata orang lain, agar aku berkaca apa yang kurang dari ku dan memperbaiki kekurangan tersebut. Banyak orang yang ga suka dengan intropeksi diri, sehingga dia hanya mencoba memikirkan dirinya sendiri, banyak orang yang ga mau tau dengan keadaan orang lain, yang penting dirinya puas.

Kamu ga boleh seegois itu, seandainya dulu berfikir pengorbanan ku memberikan sedikit waktu untuk mu walau hanya sekedar memberi kabar, karena aku tau bahwa orang yang sayang kepada ku pasti sedang gundah menunggu kabar dari ku. Apa pernah terpintas di fikiran mu, apa pernah kamu berfikir bahwa aku yang sayang kepada mu cemas akan dirimu.

Namun kini aku mulai terbiasa, terbiasa untuk tidak mendengar kabarmu, aku sedih bukan main akan hal ini. aku ga mau terbiasa dengan ini. Tapi kalo itu mau mu akan ku turuti, terserah sampai kapan aku mulai ga peduli, aku terlalu kuat untuk ini, walaupun sejatinya lemah. Aku mulai ingin menomor satukan hobby ku yang dulu, karena menomor satu kan kamu hanya membuat ku lemah. Jika ingin kamu mencari, aku akan menomor satukan kamu, tapi jika tidak aku tidak peduli dengan itu.

Teman yang dahulu selalu menjadi kawan setongkrongan mulai pergi karena kesibukan gw di kantor, iri hati asli melihat mereka ke kampus bukan belajar, tapi nongkrong, ngomongin hal2 yang ga penting, dan selalu ga bosen dengan hal itu. Gw dikantor ini paling muda, segala canda dan tawa dibalas dengan kalimat yang mensenior kan mereka. Emang nyatanya ga ada kerja yang enak selama kita jadi bawahan, kerja enak tuh kalo jadi atasan yang bisa ngatur waktu dan ngatur diri mau kapan aja mau gawe.

Sebenernya gw masih belom mau gawe diliat gw yang ada pekerjaan sampingan dirumah dari Champhamster. Penghasilan dari usaha gw emang ga menentu, tapi selalu cukup bahkan lebih untuk jajan gw sehari2, banyak orang yang bilang ingin mapan baru beristri. Bulshit, kalo mau cari istri carilah istri yang menerima kamu saat kamu sedang susah, dengan begitu dia ga akan pergi atau mau dengan mu karena materi. Champhamster dengan tenaga gw yang separo bisa menghasilkan setengah gaji umr. karena pada saat itu sedang kuliah, dan waktu kuliah lumayan menyita waktu berjualan gw.

Orang tua gw selalu meminta gw untuk bergabung dengan perusahaan mereka. Disaat itu gw selalu beralasan untuk belom bisa join karena masih ada urusan kampus, sebenernya masalah utamanya adalah malas, gw malas sumpah didepan komputer berjam2, nemuin customer di tempat hedon, ke tempat proyek ngecek pekerjaan disana, semuanya benar2 kerja dibandingkan dengan gw kerja diChamphamster yang sepenuhnya gabut tinggal nunggu uang datang. Waktu itu gw ga enak karena terus menolak dan beralasan, akhirnya gw setuju dan mulai bekerja Oktober kemaren.

Tapi pernah ga sih lu berfikir alasan gw yang menomor dua kan Chamhamster dan memilih kerja di tempat ini? Dimana gw yang masih belom punya kebutuhan yang banyak dan memilih kerja. Menomor dua kan Champhamster dan kawan tongkrongan. Karena ada beberapa hal, pertama champhamster adalah milik gw dan gw ga punya contoh disana bagaimana harus mengembangkan dan sebagainya, kedua champhamster tuh cuma kerja tenaga ga pake otak sama sekali, makanya gw takut gw bakal makin bodoh kalo disini mulu. Ketiga gw mau mendahului kawan2 tongkrongan gw, manusiawi ya. Keempat adalah pernyataan si bang bos ini

Dari situ gw melihat bahwa yang harus dilakukan di sini adalah "Dont choose a good job, choose a good bos, good bos will lead u to the good job". 

Jangan memilih pekerjaan yang baik, pilihlah bos yang baik, karena bos yang baik akan mengantar mu ke pekerjaan yang baik, hidup yang lebih baik. Di umur segini seandainya gw tetep di champhamster, pasti gw akan hidup sendiri, karena ga punya pengalaman akan karakter kepimpinan yang baik.

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar