Cerpen 'terlalu lama'

                                            

Asalamu’alaikum wr. Wb.

        Di hari sore itu, aku lagi-lagi dengan dia sedang jalan bareng lagi, kami berdua berjalan dan mengunjungi tiap-tiap rumah sembari mempromosikan suatu acara sekolahan kami. Di hangatnya sore, ingin tangan ini menggenggam tangannya, namun apa daya, aku terlalu takut menerima penolakan. Walau cuma berstatus teman, namun aku merasakan hal yang berbeda dari diriku ini, dan aku berharap dia merasakan hal yang sama, aku seakan ingin mengungkapkan bahwa aku suka padanya sudah lama semenjak melihatnya. Rasa cinta yang tidak diungkapkan ini bagaikan kentut yang ditahan dan sungguh sakit rasanya jika terus ditahan. 

       Setelah selesai memberi selembaran acara sekolahan kami, kami pun pulang. Dengan suara motor ku yang keras dan besar, menyulitkan aku untuk berbincang dimotor dengan dirinya, namun itu membantu ku untuk membuat momen canggung hilang. Hingga malam tiba aku akhirnya sampai di rumah dia, dan dia pun mengatakan terima kasih dan meninggalkan ku.

         Di malam hari sekitar jam 9 malam, aku menyempatkan diri untuk membuka komputer dan online sebentar. Aku ketik twitter dan munculah laman home. Disana aku terkejut melihat twit dari si dia yang mengatakan seakan aku terlalu lama mengulur waktu, aku tidak tahu twit itu buat aku atau buat orang lain yang kemungkinan dekat sama dia, jadi aku tidak ikut nimbrung dengan dirinya. Tapi sampai malam itu aku masih menahan kentut yang sungguh menyakitkan, sehingga aku putuskan untuk mengatakan bahwa aku suka dengan dia, tapi hanya sebagai pernyataan bahwa aku suka namun tidak berniat menembaknya, karena aku terlalu takut menolak penolakan.

         Akhirnya paginya aku pun mengirimi bbm, karena aku gagal mengajaknya bertemu berdua dengan dia. Aku pun menuliskan bbm yang bertuliskan bahwa aku sudah lama menyukainya dan lain-lain. namun apa daya dia menolak aku, lalu dia mengatakan...

Vie: Tertera

              Gilaaakkkk engga lah, kali ini aku tidak terjebak dalam petzone, tetapi hanya friendzone. dia mengatakan bahwa aku telah dianggap teman selama ini. Lalu aku mengatakan untuk jangan menyebar berita ini, tetapi apa daya lah kalian pasti tahu seperti apa wanita. Dia pun curhat di grup wanita kelas kami, dan mengatakan agar jangan bilang ke siapa-siapa, otomatis grup yang berisi 20 an orang itupun mengatakan ke orang lain, lalu dikatakan lagi oleh orang yang diceritakan dan mengatakan jangan menceritakannya kepada orang lain.

              Dan keesokan harinya benar saja sesekolah tahu bahwa aku menembaknya dan ditolak dengan sadisss, ditambah kisah percintaan ini yang sangat hebat sekaligus unik yang akan aku ceritakan di postingan selanjutnya. Mungkin dia menolak ku karena aku yang terlalu lama menahan rasa ini sehingga rasa suka dari dia pun hilang seiring berjalannya waktu.

Soo... itu dia adalah salah satu cerita aku, hal bisa didapat dari cerita ini adalah jangan pernah menunda dan menahan segala sesuatu yang ada didalam hati kalian, karena akan terus mengganjal dalam hati, kecuali jika kalian mengeluarkannya. itu..
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar